Jakarta Fair sebentar lagi dibuka. Mulai tanggal 6 Juni hingga 6 Juli. Selain
pesta belanja murah dari berbagai produk dan juga parade konser musisi lokal
selama sebulan penuh, Jakarta Fair juga ajang paling ideal untuk menikmati
berbagai sajian kuliner menarik. Yang terakhir ini tentu saja termasuk kuliner
khas Betawi.
Nah, tiga kuliner khas Betawi di bawah ini selalu menjadi kuliner
populer setiap kali Jakarta Fair digelar. Kabarnya, kepopulerannya bisa
bertahan semenjak Jakarta Fair pertama kali dibuka tahun 1968 hingga sekarang.
Ingin tahu apa saja? Yuk, simak lebih lanjut!
Soto Tangkar
Dibanding soto Betawi,
mungkin soto Tangkar kurang
populer. Ini disebabkan karena rumah makan atau penjual makanan yang menjual soto Tangkar tidak sebanyak soto Betawi. Karena
jarang itulah, akhirnya soto Tangkar sering diburu pengunjung jika mengunjungi
Jakarta Fair. Dan, dari segi rasa, rasa soto Tangkar jelas tidak kalah lezat
dibanding soto Betawi.Perbedaan antara soto Betawi dan soto Tangkar adalah pada
warna kuah. Kuah soto Betawi biasanya lebih bening.
Jika mengunjungi Jakarta
Fair, janganlah lupa untuk mengunjungi stand Rumah Kebaya Betawi dimana semua
makanan khas Betawi bisa dicicipi termasuk soto Tangkar ini.
Jaman dulu, soto Tangkar
adalah makanan kalangan tidak mampu karena soto ini menggunakan daging sisa
yang menempel di tulang iga. Namun kini soto ini menjadi favorit semua orang
karena rasanya yang khas dan warna kuahnya yang sangat menggugah nafsu makan. Soto ini biasanya disajikan dengan sambal merah, irisan jeruk nipis, dan emping melinjo. Isinya ada daging sapi dengan lemak dan jeroan sapi.
Kerak Telor
Jika ditanyakan apa makanan
tradisional khas Betawi, kerak telor hampir
dipastikan jawaban populer.Kerak telor gampang diingat karena rasanya yang
lezat, walau hanya menggunakan bahan dasar sederhana dan proses pembuatannya
yang unik.
Kerak telor biasanya
dipanggang menggunakan wajan yang dipanaskan dengan arang di dalam tungku
kecil. Yang dipanggang tidak hanya bagian bawah wajan, tetapi juga telor yang
di bagian atas wajan yangdipanggang terbalik, mengarah tungku.Atraksi
memanggang kerak telor terbalik ini menjadi atraksi yang menarik ditonton
karena kerak telor tidak jatuh, walau wajan dibalik.
Sebagai makanan jalanan, jika
ingin merasakan rasa orisinil kerak telor, cobalah berburu di daerah seperti
Pasar Baru atau pinggir jalan sekitar daerah Kota Tua.
Kerak Telor dipercaya
merupakan makanan yang biasa dibuat oleh warga Betawi keturunan Cina. Bahan
dasarnya adalah beras ketan yang sudah direndam beberapa jam (tergantung
selembut apa tekstur yang diinginkan dari kerak telor. Jika ingin lembut, beras
ketan bisa direndam sehari sebelum diolah), telur ayam atau bebek (lagi-lagi
tergantung selera, jika ingin lebih tebal, pilihlah telur bebek), serundeng,
ebi (udang kering), dan bumbu penambah rasa seperti gula, garam, lada, daun
bawang dan cabai.
Lontong/Ketupat Sayur
Favorit kuliner khas Betawi
lainnya adalah ketupat sayur
atau ada yang menyebutnya dengan lontong sayur. Tradisi awal ketupat sayur ini
disantap sebagai sarapan pagi dan
dijajakan di pasar. Namun, kini ketupat sayur bisa ditemukan lewat penjaja
keliling dan bisa disantap kapan pun.
Ketupat sayur godok ini
biasanya berbumbu medok dan gurih karena mengandung ebi. Potongan kacang
panjang yang digunakan membedakan ketupat sayur dari daerah lain di Indonesia.
Sementara sayuran pada ketupat sayur lain berupa irisan labu siam, pepaya muda,
atau nangka muda.
Dari segi rasa, ketupat sayur
Betawi biasanya memiliki sedikit rasa manis di kuah santan mereka. Sebagai
sambalnya, yang juga membedakan, sambal pasangan ketupat sayur adalah sambal
kacang.
Ketupat sayur asal Betawi
yang paling populer bisa ditemui di daerah Rawa Belong, Kebayoran Lama. Rumah makannya sangatlah
sederhana. Tipikal rumah makan pinggir jalan. Duduk di meja panjang, dengan
bangku plastik atau bangku panjang juga. Jangan berharap ada AC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar