Rabu, 04 Juni 2014

Kolak Pisang Khas Indonesia Mendunia Lewat Kreasi Koki Asal Amerika

Kolak Pisang Khas Indonesia Mendunia Lewat Kreasi Koki Asal Amerika
Dalam rangka mempopulerkan kuliner tanah air, Indonesia Diaspora Network (IDN) mengadakan kompetisi Memasak Kuliner Indonesia.

Diadakan hampir di sembilan negara bagian di Amerika pada penghujung 2013, kompetisi ini dimenangkan Michele Youngs, juru masak profesional dari Schenectady, New York. 

Untuk 
menu yang dikompetisikan, Michele memilih sejumlah hidangan tradisional yang dipilih  dari 30 Ikon Kuliner Nusantara versi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Menu harus terdiri darihidangan pembuka, utama dan pencuci mulut.

"Kami diminta untuk menginterprestasikan hidangan tersebut dengan gaya masakan internasional," ujar Michele saat ditemui di acara temu media penutupan Kompetisi Memasak Kuliner Indonesia dan Luv Indonesia Culinary (Luvinary) di Sari Pan Pacific, Rabu (4/6/2014) siang.

Salah satu masakan yang menjadi pilihan perempuan muda asal New York itu adalah kolak pisang. 

"Karena kolak pisang lebih relatable buatku. Hidangan ini mengingatkanku pada banana foster french," ujar perempuan yang memiliki tindikan di hidung ini. 

Berbeda dari kolak umumnya, kolak buatan Michele tidak menggunakan santan, melainkan es krim kelapa. 

"Tujuannya agar kolak pisang mudah diterima secara internasional," ungkapnya.

Di samping itu, paduan rasa dingin dari es krim dan hangat dari kolak itu sendiri, kata Michele, akan memberikan palet rasa yang menarik.

Tampilan kolak semakin menarik dengan tambahan buat peach. "Karena saat itu sedang musim panas dan musim buat peach," kata lulusan The Culinary Institute of America di Hyde Park, New York AS, ini. 

Para tamu undangan di acara jumpa pers sempat menikmati kolak kreasi Michele. Bedanya, kolak tersebut tidak menggunakan buah peach. Kendati demikian rasanya tetap unik dengan campuran es krim, yang kali ini menggunakan es krim vanila. 

Sebagai pemenang, Michele yang tumbuh di keluarga yang memiliki bisnis restoran, mendapat kesempatan mengeskplorasi keragaman kuliner Indonesia dari Banten hingga Bali selama 12 hari.

"Dengan kesempatan yang luar biasa yang diberikan kepada saya untuk mengenal kuliner Indonesia lebih dalam, sekarang saya memiliki tanggung jawab besar untuk mengenalkan kembali keunikan budaya Indonesia kepada dunia lewat makanan," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar